Ringkasan :
Dunia adalah persinggahan sementara. Lelah dan getir, kepuasan dan keputusasaan, tangisan dan senyuman, cinta dan benci adalah perguliran rasa yang pasti akan menghinggapi hati setiap manusia yang masih mendetakkan nafas kehidupan. Ibarat cahaya, Jiwa kadang bersinar seterang mentari, kadang berkelip lemah seperti bintang, kadang teduh seperti rembulan, dan kadang bergeliat gelisah seperti obor yang tertiup angin. Para pengembara kehidupan bisa tersesat apabila tidak memiliki panduan. Panduan itu adalah cahaya kebenaran yang datangnya dari Allah. Cahaya kebenaran yang terbungkus dalam ilmu dan pengetahuan. Cahaya kebenaran yang tebersit dalam hati nurani. Cahaya kebenaran yang terbias dalam untaian hikmah yang berserakan. Buku Menjadi Bijak dan Bijaksana 2 kembali hadir untuk mempersembahkan untaian hikmah yang dapat dijadikan panduan bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan kehangatan sentuhan moral, bagi mereka yang mencintai kebenaran dan pengetahuan yang baik. Buku ini memuat beragam kisah menarik yang sudah tersebar melalui media sosial dan dari cerita orang-orang di sekeliling kita. Kisah-kisah yang sarat akan pesan moral dan nuansa religius. Membaca buku ini membuat kita menyadari bagaimana seharusnya kita memosisikan diri di antara peran-peran yang tengah kita lakoni, baik sebagai anak, orang tua, pekerja, makhluk sosial maupun hamba Allah, dan lain-lain. Kita bisa tersenyum juga menangis haru kala membaca kisah-kisah dalam buku ini. Semoga bisa bermanfaat.

Daftar copy :

 

Diproses dalam : 0.15311884880066 detik