Ringkasan :
Kapal besar itu melaju, bergoyang ke kanan dan ke kiri karena hantaman ombak, persis seperti laki-laki tambun yang sedang menari Tango. Di atas selasar kapal itu, pikiran Alwi menerawang ke Semarang, membayangkan Amina, istrinya, yang mungkin kini tengah kebingungan menanti kabar tentang dirinya. Alwi harus menghadapi pergesekan ideologi, pengkhianatan, dan penyitaan seluruh kekayaannya yang nyaris membuat dirinya dilumat putus asa. Di dalam diri Alwi mengalir darah keturunan Arab, tetapi baginya Indonesia adalah tumpah darahnya. Novel Di Balik Teduh Segara Jawa mengajak kita kembali ke masa kolonial dan memprovokasi kita untuk pulang ke akar dan menemukan jati diri kita seutuhnya.

Daftar copy :

 

Diproses dalam : 0.15439391136169 detik