Sosiologi, Gender dan Semiotika
Penulis
: Made Ferry Kurniawan
Subyek
: Sosiologi, Gender dan Semiotika
Penerbit
: Deepublish - Jakarta
Call Number
: 305.3
KUR
s
Ringkasan :Buku Sosiologi, Gender dan Semiotika adalah buku beraliran sosial-humaniora. Secara substantif dan teoretis, buku ini mengangkat tema-tema sosial, budaya, gender, dan kesimbolan beserta pemaknaan akan simbol tersebut. Dikarenakan karya ilmiah ini mengangkat tema-tema sosial-humaniora, penulis berusaha menghadirkan sumber bacaan ini di hadapan sidang pembaca dan menstimulus pembaca untuk ikut melihat kedinamisan realitas di dalam masyarakat sebagai sebuah “laboratorium” tempat kita melakukan penelitian dan mencari jawaban atas apa yang dipertanyakan. Kehadiran buku ini berusaha untuk memberikan gambaran dan menyuguhkan realitas kepada pembaca bahwa terdapat banyak aspek-aspek yang perlu diperhatikan, dipertanyakan, diinterpretasi, ditelaah, serta dicari jawaban dan konklusinya.
Buku ini merupakan suatu bunga rampai yang memuat beragam topik atau tema bahasan. Secara umum ada empat tema besar yang dipaparkan pada buku ini, yakni: pertama, tentang tradisi yang tumbuh dan berkembang pada komunitas lokal. Misalnya, pohon kayu berselimut kain poleng, ritual nampah (menyembelih) batu di Desa Adat Depeha, pembuatan banten, demokrasi desa sebagai demokrasi asli Indonesia dan mageburan sebagai tradisi yang menggabungkan antara permainan dengan ritual yang bercorak religius-magis. Kedua, masalah gender yang bersumberkan pada ideologi patriarki yang diaktualisasikan pada seni, khususnya seni lukis dengan mengambil kasus lukisan kaca di Desa Nagasepaha. Ketiga, masalah kebiasaan minum tuak (minuman keras tradisional Bali) atau lazim disebut matuakan dengan perlengkapannya antara lain lawar dan implikasinya –melahirkan kebiasaan mada (mabuk) dan menghilangkan dama (kemampuan menasihati diri sendiri atau melakukan introspeksi diri). Keempat, identitas etnis Bali sebagaimana tercermin pada nama orang Bali memakai kata Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut. Mengingat label ini sangat penting bagi orang Bali –dikhawatirkan akan meluntur, maka timbul gerakan sosial untuk melestarikannya yang dipelopori oleh Gubernur Bali.
Daftar copy :
No. |
Barcode |
Lokasi |
No. Rak |
Ketersediaan |
1 |
00253079 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
Diproses dalam : 0.15473008155823 detik