Nalar kritis epistemologi islam
Editor
: Rufiah Nur Hasan
Collation
: xix, 271 halaman
Subyek
: Filsafat Islam,
Epistemologi
Penerbit
: Kalimedia - Yogyakarta
Call Number
: 297.712
AKS
n
Ringkasan :Di dalam karyanya Mizan 'Amal, al-Ghazali menulis, "Keraguanlah yang dapat menyampaikan pada kebenaran. Seseorang yang tidak meragukan, berarti dia tidak bernalar. Seseorang yang tidak bernalar, dia sama sekali tidak akan dapat melihat. Seseorang yang tidak dapat melihat, dia akan tetap dalam kebutaan dan kesesatan". Di balik pernyataan yang menjadi basis keraguan epistemologinya ini terdapat semangat kritik dalam diri al-Ghazali. Al-Ghazali mengkritik kelompok kalam, filsafat, ta'limiyah-batiniyah dan tasawuf. Al-Ghazali juga mengkritik indra dan akal sebagai alat pencari kebenaran. Sejalan dengan itu, benar ketika Amin al-Khuli menyatakan, "Awal pembaharuan adalah membunuh (mengkritik) pemikiran yang berkembang sebelumnya". Dengan meneliti secara seksama karya-karya pemikir besar muslim yang dikomentari dalam karya ini, kita segera menyadari betapa tradisi kritik merupakan urat nadi peradaban Islam. Tidak akan ada kemajuan dalam sebuah peradaban tanpa ada kritik. Tak akan ada kritik tanpa ada keraguan. Karya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mereka yang menghendaki Islam menjadi petunjuk menuju kemajuan, sekaligus sebagai alat kritik dalam mengarungi belantara pemikiran yang semakin jauh dari kejujuran dan objektivitas.
Daftar copy :
No. |
Barcode |
Lokasi |
No. Rak |
Ketersediaan |
1 |
00253590 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
Diproses dalam : 0.15314602851868 detik