Ringkasan :
Dalam berpolitik, tujuan etika adalah untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bermartabat. Akan tetapi, dalam kenyataannya, para elite politik sekadar berburu kekuasaan dengan menghalalkan segala cara, termasuk menggunakan politik uang tanpa mengindahkan etika. Dengan demikian, hal ini menimbulkan kekacauan politik, bentrokan horizontal dan vertikal, anarkisme, maraknya politik transaksional, penyalahgunaan wewenang, dan korupsi yang merajalela. Para elite seharusnya meninggikan akhlak politik atau etika politik, bukan menghalalkan segala cara untuk menegasikan lawan politik. Dalam hal ini, politik yang menghalalkan segala cara melahirkan perilaku politisi yang minus etika dan akhlak. Sebab, demokrasi yang matang sejatinya bisa diukur dari seberapa kuat etika politik dihormati dan dijunjung tinggi. Ini terlihat dari perilaku elite kekuasaan yang tengah diberi kepercayaan untuk mengemban amanah rakyat. Maka dari itu, etika politik harus menjadi pedoman utama yang dijunjung oleh elite politisi. Ini diadopsi bersamaan dengan politik yang santun dan cerdas serta yang menempatkan bangsa dan negara di atas kepentingan partai dan golongan. Untuk memahaminya, buku ini bisa dijadikan referensi mengenai etika politik yang baik oleh semua kalangan, baik dari praktisi, akademisi, elite politik, pejabat publik, maupun bagi mereka yang selama ini berkecimpung di dunia politik praktis. Sebab, buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk menjelaskan informasi mengenai etika politik secara detail. Buku ini akan menjelaskan mengenai pengertian etika politik, teori-teori etika politik, alasan pentingnya etika politik, etika politik pejabat publik, jenis pelanggaran etika politik, serta penerapan etika publik yang bermartabat. Bibliografi: halaman 184-195

Daftar copy :

 

Diproses dalam : 0.60942792892456 detik