Relasi Kuasa dalam Pengubahan Budaya Komunitas Negara, Muslim, Wong Sikep
Collation
: vi - 225 halaman ; 25 cm
Subyek
: budaya ; kuasa ; komunitas
Penerbit
: Karya Putra Darwati - Bandung
Call Number
: 306.1
Ism
r
Ringkasan :Sepanjang pelacakan penulis, buku yang mengkaji tentang komunitas lokal be- S lum mengaitkannya dengan issu teoritik yang berkembang di dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya antropologi, yaitu relasi kuasa (power relations) Sebuah pendekatan yang melihat manusia bukan sekedar obyek yang dipengaruhi struktur, namun ia juga memiliki kebebasan dan bahkan menentukan struktur Karenanya dalam relasinya dengan pihak lain, manusia adalah 'agerı' yang aktif, kre- atıf, dan bahkan manipulatif yang berorientasi kepada kepentingan dirinya. Setiap orang sama-sama menjalankan kuasa untuk mencapai keunggulan, meskipun dalam proses menjalankan kuasa tersebut ada yang unggul dan 'kalah' atau mengalah, namun sifatnya sementara, karena kuasa itu bersifat dinamis dan kuasa bukan milik elite tertentu, tapi ia dijalankan oleh semua orang Dalamı kaitannya derigan relasi antarkelompok, setiap kelompok menjalankan kuasanya, termasuk kelompok lokal yang dianggap lernah' oleh pihak lain. Bahkan ketika si lemah dianggap kalah, sebenarnya ia sedang menjalankan kuasa sesuai kepentingannya, proses untuk memilih atau tidak memilih, menerima atau tidak menerima, mengadaptasi atau tidak suatu ide atau pengetahuan dan tindakan dari pihak lain merupakanı indikator bahwa pihak tersebut juga menjalankan kuasa. Lebih dari itu, kemenangan suatu pihak justru karena adanya legitimasi dari yang 'kalah karena disesuaikan dengan kepentingan pihak yang 'kalah' tersebut
Buku ini sedikit banyak untuk menutupi kekurangan tersebut. Selain itu, buku ini menya- jikan kasus Wong Sikep dalam relasinya dengan negara dan muslim secara etriografis
Relasi internal Wong Sikep, dan antara ketiga kelompok (negara, muslim, Wong Sikep) dikemukakan dalam bab 4-6. Sementara pada bab sebelumnya (2-3) masing-masing dikemukakan mengenai bagaimana negara secara nasional menjalankan kuasa melalui pengaturan tentang komunitas adat terpencil dan agama lokal, dan mengenai profil mus lim lokal dan Wong Sikep. Bab 1 khusus menguraikan urgensi dan teori, dan bab 7 membandingkan teori lokal (lemuan penelitian) dan teori signifikan (teori yang sudah mendunia atau pandangan dan temuan ahli) mengenai relasi kuasa (power relations) dan hubungan kuasa dengan pengetahuan
Buku ini dapat menjadi bahan pengayaan bagi mahasiswa, khususnya yang mengambil mata kuliah sosiologi atau antropologi (agama) serta agama dan budaya lokal pada strata satu maupun pascasarjana Juga dapat menjadi tambahan informasi bagi pemer- hati masalah sosial budaya, pegiat dan pengambil kebijakan terkait dengan komunitas adat terpencil maupun agama lokal pada level pusat maupun di daerah
Daftar copy :
No. |
Barcode |
Lokasi |
No. Rak |
Ketersediaan |
1 |
01000485 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
2 |
01000486 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
3 |
01000487 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
4 |
01000488 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
5 |
01000489 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
6 |
01000490 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
7 |
01000491 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
8 |
01000492 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
9 |
01000493 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
10 |
01089040 |
Perpustakaan Pusat UMY |
|
Tersedia |
11 |
00256382 |
Universiana |
|
TIDAK DIPINJAMKAN |
Diproses dalam : 0.15715384483337 detik