Dinamika Demokrasi dan
Perpolitikan Lokal di Indonesia
Subyek
: Tulisan-tulisan dalam buku ini memotret bagaimana
demokrasi dipahami, diinterpretasi, dan dipraktikan dalam
kehidupan perpolitikan di Indonesia, khususnya dalam level
lokal. Banyak permasalahan yang masih menjadi tantangan
untuk segera diatasi, namun tidak sedikit pula good practices
yang lahir membangkitkan optimisme akan pelembagaan
demokrasi.
Penerbit
: Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) - Bandung
Ringkasan :Demokrasi sebenarnya bukan barang baru di Indonesia.
DBung Hatta, bahkan pernah mengatakan bahwa perwujudan demokrasi dapat dilihat dalam dinamika
kehidupan masyarakat desa di Indonesia. Artinya, demokrasi
pun ternyata punya akar yang kuat dalam struktur sosial
masyarakat di Indonesia. Demokrasi yang kita kenal sekarang
adalah demokrasi yang bersumber dari negara-negara Barat.
Demokrasi yang berakar pada semangat liberal, yang menjunjung
tinggi kebebasan dan pengakuan hak-hak individu. Dalam
konteks ini, pengambilan keputusan didasarkan pada kehendak
mayoritas, tanpa memandang perbedaan-perbedaan status sosial
dan ekonomi.
Perjalanan demokrasi di negara-negara Barat telah
berlangsung hampir 3 (tiga) abad lamanya. Berawal dari
perlawanan terhadap kekuasaan monarki yang sewenangwenang,
demokrasi lahir dengan semangat mendobrak relasi
kekuasaan yang tradisional-patrimonial dan berupaya
mewujudkan kesederajatan dalam hubungan rakyat dan
penguasa. Legitimasi kekuasaan tidak lagi bersumber dari atas
layaknya pada model teokrasi, tapi berakar dari bawah, dari
mandat yang diberikan rakyat. Karena itu, siapa pun yang memegang tampuk kekuasaan harus mendengar dan mewujudkan
suara rakyat bila ingin kekuasaannya diakui. Vox populi vox dei,
demikian semboyan para pejuang demokrasi. Suara rakyat adalah
suara Tuhan. Bila penguasa mengabaikan suara rakyat, niscaya
kekuasaannya tidak akan langgeng karena ia akan kehilangan
kepercayaan rakyat, dan hilanglah mandat yang dipegangnya.
Demokrasi ala Barat juga memperkenalkan prosedur
terbuka untuk memilih figur yang layak menjadi penguasa.
Prosedur ini dikenal dengan sebutan pemilihan, yang
berlangsung di level nasional (pemilihan umum) atau di level
lokal (pemilihan lokal). Apa pun lingkupnya, pemilihan
merupakan proses seleksi dan kompetisi bagi para elit untuk
meraih mandat rakyat. Prosedur inilah yang membedakan
demokrasi dari sistem pemerintahan lain.
Daftar copy :
No. |
Barcode |
Lokasi |
No. Rak |
Ketersediaan |
1 |
00131719 |
Perpustakaan Pusat |
|
TIDAK DIPINJAMKAN |
Diproses dalam : 0.15766501426697 detik