Pengembangan perpustakaan harus bertahap, jadi meskipun kita mempunya mimpi yang besar untuk perpustakaan kita tapi harus melalui proses tahap demi tahap, demikian disampaikan oleh Lasa HS ketika menemui kunjungan dari perpustakaan Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka Jakarta pada tanggal 10 Februari 2016.
Dalam ilmu manajemen, yang dilakukan pertama kali adalah menganalisis kelebihan, kelemahan, peluang dan hambatan atau lebih sering dikenal dengan analisis SWOT. Ketika analisis itu hasilnya telah ditemukan, maka bisa diambil langkah/strategi selanjutnya, demikian tambahnya. Dicontohkan oleh Lasa HS, setelah didapatkan analisis terhadap kelebihan dan kekurangan perpustakaan UMY, yang dilakukan pertama kali adalah penataan ruangan, sehingga baik pegawai maupun pemustaka dapat lebih nyaman di perpustakaan.
Tahun berikutnya UMY melakukan perbaikan kualitas SDM dan perbaikan layanan. Ketika SDM telah memenuhi yang diharapkan insya Allah layanan perpustakaan akan lebih baik lagi. Transparansi keuangan dan transparansi diskripsi pekerjaan masing masing pegawai jadi agenda tahun ketiga kepemimpinan Lasa HS di perpustakaan UMY. Dari kedua hal ini tidak ada lagi saling curiga dan tidak ada lagi menganggap pekerjaan satu orang lebih ringan atau lebih berat tanpa data yang jelas.
Barulah di Tahun keempat ini, Perpustakaan UMY melalui FSPPTM (Forum Silaturahmi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah) berusaha untuk membina perpustakaan lain baik AUM di wilayan Bantul dan DIY, maupun anggota FSPPTM se Indonesia. Jadi Perpustakaan UMY menjadi seperti sekarang ini melalui proses, dan proses tersebut harus direncanakan, dan jangan lupa harus terus menerus, demikian pungkasnya.