Penulis : Eko Kurniawan
Tanggal Publikasi : 14 December 2021
Judul : Rahasia Sehat Rasulullah yang Tak Pernah Sakit
Penulis : dr. Muhammad Suwardi
Penerbit : Jakarta: Zahira, 2014
ISBN : 978-602-1258-42-2
Tebal : 184 hlm
Siapapun ingin sehat. Sakit ibarat hantu bagi manusia, meskipun ada Askes, BPJS, dan asuransi kesehatan lain. Sehat merupakan dambaan setiap orang. Orang Barat pernah bilang menzana in corporizano (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Apa iya ?. Nyatanya para koruptor itu sehat-sehat jasmaninya, bandar narkoba itu gagah-gagah. Lalu bagaimana ? Apa perlu dibalik menjadi corporizano in menzana ( dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat). Apa betul. Realita, terdapat banyak remaja rajin ibadah dan aktivis justru kena penyakit yang biasanya diderita orang-orang senja.
Buku ini mengupas perilaku Rasulullah Saw dari sisi kesehatan oleh seorang dokter muslim, akupunktur, dan herbalis. Buku yang spektakuler ini menyajikan ajaran-ajaran Al Quran dan Hadist tentang pola hidup sehat, dan menjelaskan fakta-fakta kebenaran Al Quran dan Hadits dari sisi ilmu kedokteran modern. Islam tidak sekedar mengajarkan menghadapi sakit dan kematian. Tetapi juga mengajarkan hidup sehat. Disinilah perlunya umat Islam belajar ilmu-ilmu lain. Bukan sekedar memperbesar perbedaan paham dan tafsir saja. Kalau ingin maju perlu dijauhi sikap saling mengkafirkan dan menajiskan. Perlu dipupuk terus saling menghormati perbedaan pendapat.
Pola hidup orang sekarang terjebak rutinitas, glamour, kesibukan, dan serba praktis cepat. Maka mereka mengonsumsi fast food, junk food, dan soft drink. Generasi now mulai meninggalkan pola makan nenek moyang kita. Para leluhur kita biasa memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan. Mereka banyak bergerak (bertani, nelayan, berdagang, jalan kaki)
Penulis buku ini menyatakan bahwa mengonsumsi buah-buahan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kencing manis, asam urat, hipertensi dan bisa menghilangkan stress. Maka tak heran orang-orang tua kita itu tahan bantingan. Sebalikya generasi now begitu perjalanan sehari semalam saja, paginya sudah teler dan nggak masuk kerja.
Rasulullah Saw telah memberikan contoh hidup sehat antara lain:
- Tidak berlebihan dalam makan dan minum (Q.S. Al A’raf: 31)
- Beliau makan ketika sudah lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang
- Mengisi lambung dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga.udara.
Ketiga prinsip ini pada intinya untuk mengurangi asupan kalori secara berlebihan. Thomas J.Slaga, Ph.D dalam bukunya yang berjudul The Detox Revolution menyatakan bahwa penurunan asupan kalori akan meningkatkan sistem detoksifikasi (penawaran atau penetralan toksin dalam tubuh) . Pengurangan sepertiga asupan kalori dari hewan percobaan dapat memberi perlindungan terhadap hewan tersebut dari kanker, gangguan daya tahan tubuh, penyakit jantung, peyakit turunan, serta dapat memperpanjang usia hidup hewan tersebut. Sebaliknya, terlalu banyak makan akan memudahkan timbulnya radikal bebas. Radikal bebas merupakan penyebab dasar dari penyakit-penyakit kanker, kardiovaskular, dan degeneratif (penyakit turunan) yang salah satunya adalah kegemukan (obesitas). Obesitas sebenarnya merupakan akibat pola makan yang berlebih-lebihan. Padahal apabila orang mengalami obesitas, maka berbagai macam penyakit mudah menjangkitinya. Kini kegemukan bukan lagi lambang kemakmuran dan kesehatan, tetapi lebih pada sebagai gudang penyakit. Hal ini telah terbukti di Korea Selatan. Laporan KBS world menyatakan bahwa para wanita muda Korea Selatan mulai menyadari untuk menurunkan berat badan mereka. Sebab banyak diantara mereka yang mengalami obesitas menderita endometriosis (tumbuhnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga uterus) dan kitsa uterus (halaman 6-7).
Dalam buku itu disajikan tip-tip menuju sehat antara lain:
1. “Makan dan minumlah kamu sekalian, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak nmenyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (Q.S. AL A’raf: 31)
2. Mengonsumsi buah-buahan dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kencing manis, asam urat, hipertensi, dan menghilangkan stres
3. “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, dan janganlah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras” Hadits dari Abu Nu’man dari “Aisyah.
Ular makan melebihi kapasitas perutnya. Kambing yang besarpun dimakannya. Maka dalam kondisi perut keyang, ular tertidur pulas dan tidak dapat menggerakan badannya meskipun diusik makhluk lain. Manusia makan terlalu kenyang (dalam arti luas) akan tertutup hatinya. Tidur di malam hari dengan perut kenyang, suara adzan Shubuh pun tak digubris karena malas menjalari seluruh tubuhnya.
4. Dengan mencampur berbagai jenis makanan dalam satu menu, akan membuat lambung terisi penuh. Sedangkan kapasitas lambung maksimal satu liter. Idealnya lambung diisi seperempat liter atau 250 cc. Artinya sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga udara
5. Seorang pasien saya (penulis buku) mengalami anemia dengan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah. Penyebabnya adalah karena si pasien gemar mengonsumsi daging dan mie instan yang dicampur dengan telur, tetapi tidak suka makan sayur-sayuran dan jarang makan buah-buahan (halaman 99)
6. “Lambung adalah kolamnya tubuh dan pembuluh darah bersumber darinya. Apabila lambung itu baik, maka pembuluh darah yang keluar darinya pun akan sehat/ Dan jika lambung itu sakit, maka pembuluh darah pun akan sakit (Hadits, halaman 137)
7. Berolah raga sangat baik apabila dilakukan ketika udara masih segar di pagi hari, terutama di pagi hari setelah shalat Shubuh sekitar pukul lima atau setengah enam pagi (halaman 139)
8. Perokok adalah orang yang paling dhalim, karena mereka mendhalimi diri mereka sendiri dan orang lain dengan memasukkan racun-racun ke dalam tubuh melalui asap rokoh (halaman 154). Maka merokok di kalangan Muhammadiyah haram.
9. Kurangilah mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Sempatkan waktu untuk berolahraga setiap hari. Hindari rokok dan alkohol. Ubahlah pola makan Anda ke pola makan sehat. Niscaya Anda akan sehat. Percayalah (halaman 73).
Yogyakarta, 29 Januari 2018
Sehabis shubuh
Lasa Hs