Penulis : Eko Kurniawan
Tanggal Publikasi : 14 December 2021
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/UMY yang kini menjadi salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah papan atas tidak lepas dari ide besar para pendirinya yang salah satuya adalah Mustofa Kamal Pasha. UMY merupakan salah satu Amal Usaha Muhammadiyah/AUM dalam pendidikan yang dibangun dengan modal semangat kebersamaan, keikhlasan, dan mohon ridha Allah Swt.
Ide ini bermula dari kegelisahan para alumni Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah terutama yang tergabung dalam IKMAMM (Ikatan Keluarga Mahasiswa Arbuturient Mu’allimin Mu’allimat Muhammadiyah) dan KABAMMMA (Keluarga Besar Arbiturent Mu’allimin Mu’allimat ) untuk arbiturent/alumni yang bukan mahasiswa.
Pada akhir tahun 1970 an, para alumni itu secara intensif melakukan diskusi setiap malam Jum’at yang terus memikirkan perlunya pendidikan lanjutan bagi alumni dua sekolah kader Muhammadiyah tersebut. Dalam diskusi rutin ini terdapat 7 (tujuh) orang yang sangat intens bertemu yang kemudian menamakan dirinya sebagai “tim tujuh”. Mereka itu adalah Muhadi, S.H, Humam Zaenal S.H. (adik Muhadi), Mustofa Kamal Pasha (Allahu Yarham), Darwin Harsono, Fahmi Muqoddas, Abdullah Effendi, dan Alfian Darmawan Muhammad. Untuk mengenang mereka, maka di UMY masih memiliki mobil bernomor AB 7017 yang berarti 7 (tujuh ) 0 (0rang) 1 (satu) 7 (tujuan).
Pada tahun 1980 bertemulah beberapa tokoh Muhammadiyah terutama para alumni Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang menggagas betapa pentingnya mendirikan Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta. Ide besar ini berdasarkan pemikiran bahwa Yogyakarta sebagai kelahiran Muhammadiyah perlu memperkuat diri dalam pendidikan dan untuk memberikan kesempatan para lulusan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah agar menguasai pendidikan yang lebih tinggi. Apalagi Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah merupakan lembaga pendidikan kader Muhammadiyah.
Keinginan untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah di ibukota Muhammadiyah ini semula dapat diketahui dari berbagai lontaran pemikiran Prof. Dr. Kahar Mudzakir dalam berbagai kesempatan. Kemudian pada tanggal 18 November 1960, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang diresmikan PP Muhammadiyah Majelis Pengajaran ini secara tersurat akan menjadi salah satu bagian dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasrat mendirikan Universitas Muhammadiyah itupun muncul dalam berbagai tanggapan positif yang dilansir beberapa media cetak saat itu.
Pak Mukhlas Abrar, sebagai tokoh Muhammadiyah juga mendukung ide itu. Hal ini beliau tegaskan dalam makalahnya yang disampaikan pada sidang Tanwir tahun 1980 di Yogyakarta. Dalam makalah itu, beliau menekankan betapa pentingnya mendirikan Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta
Begitu besar jasa Mustofa Kamal Pasha pada kelahiran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/UMY. Untuk mengenang dan sebagai kehormatan, maka taman sebelah utara Sportorium dan Gedung kegiatan mahasiswa diberi nama Mustofa Kamal Pasha
Karya tulis beliau berupa buku antara lain; 1) Psikologi Umum; 2) Psikologi Perkembangan; 3) Psikologi Kepribadian; 4) Ilmu Pendidikan; 5) Akhlak Sunah; 6) Fikih Islam; 7) Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam; 8) Fiqh Sunah; 9) Libasut Taqwa; 10) Qalbun Salim; 11) Pendidikan Kewarganegaraan; 12) Pancasila Dalam Tinjauan Historis; 13) Fiqh Islam (karya bersama); 14) Ilmu Budaya Dasar; 15) Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam (karya bersama); 16) Pancasila, UUD 1945, dan Mekanisme Pelaksanaannya.
Lasa Hs