Politik inklusif menjadi topik utama dalam buku ini. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang telah berkembang pesat sejak 1912 berada pada landasan inklusivitas. Di satu sisi, Muhammadiyah adalah gerakan pemurnian (purifikasi), di sini yang lain terjadi dinamisasi di tubuh organisasi ini tanpa meninggalkan jejak asal. Perpaduan antara pemurnian dan dinamisasi menunjukkan bahwa gerakan inklusivitas menjadi fondasi Muhammadiyah untuk dapat survive sepanjang Zaman, saleh li kulli zaman wa al-makaan.
Politik inklusif Muhammadiyah tidak hanya dipahami dalam arti sempit politik kekuasaan atau politik kepemiluan, tetapi jauh lebih luas lagi, bahwa politik inklusif yang dilakukan oleh Muhammadiyah juga menyentuh wilayah pemberdayan ekonomi rakyat, filantropi, kebencanaan, lingkungan hidup, konstitusi, dan pedamaian global.Empatpuluhtiga artikel yang dikelompokkan dalam lima bab Sebagaimana tertuang dalam buku ini ditulis oleh para intelektual Muhammadiyah dari berbagai kalangan yang memiliki perspektir Deroeda-beda, tetapi mereka pada dasarnya memiliki kesamaan P n8an: Muhammadiyah telah memberi bukti nyata dalam mengaktualisasikan Islam berkemajuan di berbagai dimensikehidupan. Inilah narasi pencerahan Islam untuk sebuah cita-cita bernama: INDONESIA BERKEMAJUAN.