Header Logo
Bahasa Indonesia
Koleksi
Menunggu respon server .....
Perpustakaan sebagai Organisasi Informasi : Tulisan 1
Penulis : Eko Kurniawan Tanggal Publikasi : 14 December 2021

Perpustakaan dapat dipandang sebagai suatu organisasi yang disana terdapat sekelompok orang yang telah sepakat (sikap, tertulis, atau lisan) untuk menyelenggarakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama. Aktivitas yang dilakukan perpustakaan berkaitan erat dengan informasi yang diperlukan oleh masyarakat.
            Sebagai organisasi, perpustakaan dapat dipandang sebagai organisasi pelayanan  lingkungan (environmental serving organization), sebagai organisasi nirlaba, sebagai organisasi kewirausahaan, dan sebagai organisasi informasi.
Organisasi lingkungan
            Sebagai organisasi, perpustakaan dapat dipandang sebagai organisasi pelayanan lingkungan lantaran memberikan layanan informasi pada lingkungan sendiri dan sekitar sesuai tugas pokok dan fungsinya. Perpustakaan sekolah memberikan layanan informasi kepada siswa, guru, dan tenaga kependidikan, maupun orang tua/wali murid seagai tugas pokoknya. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas pokok memberikan layanan informasi kepada sivitas akademika. Demikian pula dengan perpustakaan desa, kecamatan, kabupaten/kota,  provinsi, dan nasional.
Organisasi nirlaba
            Perpustakaan disebut sebagai organisasi nirlaba, karena dalam kegiatannya tidak mementingkan keuntungan secara materi. Perpustakaan memberikan jasa yang tidak harus diganti dengan materi. Pemberian jasa informasi ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai cita-cita bersama. Apabila masyarakat maju, maka negara akan kokoh.
Organisasi kewirausahaan
            Untuk mendukung kegiatan perpustakaan dapat dilakukan aktivitas kewirausahaan seperti menyediakan jasa foto kopi, terjemahan, kafetaria, kursus bahasa asing, pendidikan ketrampilan. Usaha ini sekedar untuk membantu biaya operasional dan sebagai layanan tambahan kepada pemustaka.
Organisasi informasi
Diakui sebagai organisasi informasi karena dalam kegiatannya sangat erat dengan bidang informasi dan informasi itu untuk menggerakkan organisasi. Oleh karena itu informasi yang diterima perpustakaan harus dimenej dengan baik agar dapat diakses dengan mudah, cepat, dan tepat.
            Perpustakaan sebagai organisasi yang mengelola sumber-sumber informasi sebenarnya juga memerlukan informasi dan media komunikasi untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai organisasi. Pada prinsipnya, perpustakaan memerlukan informasi karena organisasi yang baik adalah organisasi yang dinamis, komunikatif, aspiratif, dan informatif.
a.Dinamis
        Perpustakaan sebagai organisasi akan selalu tumbuh dan berkembang. Perkembangan ini mengikuti perkembangan kebutuhan informasi masyarakat. Sebab masyarakat yang maju akan selalu memerlukan informasi yang akurat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
          Untuk pemenuhan kebutuhan kualitas informasi ini, perpustakaan memerlukan berbagai informasi, jenis koleksi, maupun tataletak gedung/ruang yang memadai.
b. Komunikatif
          Perjalanan organisasi akan lebih lancar apabila di dalam organisasi itu terjadi proses komunikasi yang lancar, transparan, tepat, dan benar. Kelancaran komunikasi antara pimpinan dan anak buah maupun sesama, besar pengaruhnya dalam peningkatan kinerja organisasi. Sebab dengan kelancaran komunikasi ini akan mengurangi kesalahpahaman dan kecil kemungkinan terjadi tumpang tindihnya pelaksanaan tugas dan kewajiban masing-masing.
c. Aspiratif
          Suatu organisasi akan lebih solid apabila didukung oleh sebagian besar masyarakatnya. Semakin banyak komunitas pendukung, maka kedudukan perpustakaan semakin kokoh. Maka disinilah perlunya perpustakaan memiliki kemampuan mengakomodir aspirasi mereka (mahasiswa, dosen misalnya). Apabila perpustakaan tidak mampu memperhatikan aspirasi mereka, maka lama kelamaan akan ditinggalkan masyarakatnya. Oleh karena itu pimpinan perpustakaan tidak perlu ambisi mementingkan kemajuan diri sendiri dengan mengabaikan pengembangan anak buah, dan pengelolaan perpustakaannya stagnan. Kepmimpinan yang kurang aspiratif ini akan mengaburkan layanan perpustakaan.
d. Informatif
          Bahan informasi yang diterima perpustakaan perlu diseleksi lebih dulu agar memiliki nilai dan betul-betul bermanfaat kepada pemustaka. Maka bahan informasi yang diterima dan disajikan itu harus memenuhi syarat ketersediaan, mudah dipahami, keandalan, manfaat, relevan, dan akurat.

Bersambung...


Lasa Hs.

Information