Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan sebagai upaya untuk mengingat dan menghormati jasa perjuangan para pahlawan bangsa yang telah gugur. Hari Pahlawan ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada saat Rapat Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia (BPKRI) pada tangal 4 Oktober 1946. Beberapa diantara pahlawan nasional yang telah memperjuangkan kemerdekaan merupakan tokoh Muhammadiyah.
Muhammadiyah telah banyak melahirkan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan yang akhirnya mendapat gelar pahlawan nasional. Organisasi yang lahir pada 18 November 1912 ini merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dengan umur yang kini lebih tua dari Indonesia, Muhammadiyah sedari lama menjadi penjaga bangsa dari jajahan para penjajah dan kolonialisme. KH. Ahmad Dahlan dan Nyi Walidah Dahlan diangkat menjadi pahlawan nasional karena turut membangkitkan pembaharuan Islam, pergerakan perempuan, dan pendidikan nasional melalui organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Selain itu ada beberapa tokoh muhammadiyah yang juga mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional, antara lain:
Salah satu pesan dari Ir. Soekarno kepada generasi bangsa pada Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961 yaitu “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” dan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” Dengan demikian sudah sepatutnya sebagai generasi muda untuk bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan akhlak yang baik dan mengimplementasikan semangat juang dan nilai kepahlawanan. Hal tersebut harus dilakukan agar dapat menjadi salah satu modal untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Follow Medsos Perpustakaan UMY untuk mendapatkan informasi terbaru