Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan kita sebagai umat muslim perlu bersyukur yang masih merasakan bulan Ramadhan. Sudah selayaknya kaum Muslimin memanfaatkan Ramadhan untuk memaksimalkan amal ibadahnya. Baik kesholehan beribadah kepada Allah maupun kesholehan secara muamalat kepada sesama umat manusia, khususnya sesama Muslim. Ada beberapa amalan pada bulan Ramadhan yang perlu kita tingkatkan guna mempertebal keimanan kita sebagai hamba Allah.
1. Memperbanyak Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran merupakan sarana kita untuk mempertebal keimanan. Seperti kata-kata pada ayat pertama surat Al-'Alaq yaitu Iqro. Perintah Allah tersebut sudah menegaskan bahwa kita sebagai hambaNya harus sering membaca, terutama membaca Al-Quran. Selain membaca Al-Quran, dilanjutkan dengan melakukan tilawah atau mengkaji Al-Quran. Kita perlu memahami makna dan pesan yang terkandung dalam surat-surat dan ayat-ayat yang kita baca. Keutamaan melakukan tilawah antara lain adalah Allah memberikan rahmatNya sehingga doa-doa yang dipanjatkan segera dikabulkan dan apabila beristighfar akan diampuni.
2. Memperbanyak Sholat Sunnah
Ada banyak amalan shalat sunnah yang dapat kita maksimalkan seperti sholat dhuha, sholat tahajjud, shalat di antara adzan dan iqamah, sholat rawatib, tahiyatul masjid, tarawih dan witir. Lalu apakah sholat tarawih dan sholat tahajud sama atau berbeda saat bulan ramadhan? Berbeda, sholat tarawih khusus hanya ada pada bulan Ramadhan, sedangkan sholat Tahajud ada setiap malam, sepanjang tahun. Hanya yang perlu kita perhatikan saat ingin melakukan sholat tarawih dan sholat tahajud. Apabila kita melaksanakan sholat tarawih dan dilanjut shalat witir, maka saat melakukan sholat tahajud tidak perlu lagi melakukan sholat witir. Kalau saat kita melaksanakan sholat tarawih tanpa ditutup dengan sholat witir, maka saat kita melaksanakan sholat Tahajud perlu ditutup dengan sholat witir. Nabi menegaskan, tidak ada dua witir dalam satu malam.
3. Membanyak Infaq dan Sedekah
Kita perlu memanfaatkanlah momen di bulan Ramadhan untuk memperbanyak infak dan sedekah, bukan zakat. Sebab, zakat yang terkait dengan Ramadhan hanyalah zakat fitrah. Zakat itu harus diberikan pada bulan Ramadhan, khususnya menjelang akhir Ramadhan sampai menjelang shalat Idul Fitri.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat dermawan dan lembut. Beliau bertambah kedermawanannya ketika bulan Ramadhan. Contohnya berinfaq dengan memfasilitasi bukaan orang sedang berpuasa. Kita perlu mencontoh apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Infakkan apa yang kita punya walaupun sedikit. Jutru yang terpenting adalah kita memperbanyak infak dan sedekah selama bulan Ramadhan. Inilah momentum yang luar biasa bagi kita untuk melatih diri agar selalu gemar berinfak dan bersedekah dan menjadikannya sebagai gaya hidup kita sehari-hari selepas Ramadhan.
Sumber :
pikiran-rakyat.com
republika.co.id