Banyak upaya program yang dilakukan oleh Perpustakaan UMY dalam meningkatkan literasi membaca mahasiswa UMY, salah satunya melalui program kegiatan Bibliobattle. Bibliobattle sendiri merupakan suatu permainan mereview buku yg dikembangkan oleh Graduate School of Informatics di Universitas Kyoto di Jepang dan telah berkembang ke seluruh dunia. Orang yg menyajikan disebut bibliobattler atau presenter buku. Perpustakaan UMY telah melaksanakan Bibliobattle pada Selasa (28/2) di Perpustakaan UMY lt. 3. Bibliobattle kali ini diikuti oleh tiga presenter yang merupakan dosen UMY, yaitu Endro Dwi Hatmanto, S.Pd., M.A., Ph.D., yang merupakan dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMY, Erwan Sudiwijaya, S.Sos., MBA., M.A., dan Muhammad Muttaqien, S.I.Kom., M.Sn., yang merupakan dosen prodi Ilmu Komunikasi UMY. peserta yang hadir pada acara tersebut kurang lebih 50 peserta yang juga merupakan voter pada bibliobattle tersebut.

Pada kompetisi tersebut masing-masing dari mereka mereview isi buku yang telah mereka pilih dengan penyampaian yang humoris. Kontestan pertama yaitu Endro Dwi Hatmanto, S.Pd., M.A., Ph.D., dengan bukunya yang berjudul “IKIGAI: Antara Passion, Mission, Profession, dan Vacation” karya Astuti & Dian Novandra. Buku tersebut menceritakan tentang konsep kebahagiaan dengan menemukan empat pertanyaan dasar, seperti apa yang kamu sukai? Apa yang dunia butuhkan? Bidang apa yang kamu kuasai? Dan apa yang membuatmu dibayar? Kemudian, konsep Ikigai ini dirumuskan dalam 4 irisan diagram venn yang saling berkaitan, yaitu tentang passion, mission, profession, dan vacation. Beliau juga memaparkan tentang beberapa kekurangan yang terdapat dalam buku tersebut. “Seharusnya agar ketika orang-orang melihat judul pertama kali bisa membayangkan bahwa ini konsep jepang harusnya ada huruf kanji”. Selain itu juga pada buku tersebut kurang adanya visualisasi gambar, sehingga bisa membuat pembaca bosan karena hanya terdapat tulisan saja. Namun menurutnya secara keseluruhan buku ini bagus untuk membangun karakter bangsa yang sukses dan bahagia.

Selanjutnya kontestan kedua yaitu Erwan Sudiwijaya, S.Sos., MBA., M.A., dengan bukunya yang berjudul “Artisan Brand: Kenapa Begitu Penting” karya Handoko Hendroyono. Buku ini memaparkan perubahan selera dan perilaku konsumen di era tumbuh suburnya berbagai brand lokal, mulai dari kedai kopi, restoran, produk fashion, hingga film yang semakin diterima masyarakat. Mereka adalah anak muda kreatif yang memiliki keterampilan personal, mengangkat semangat lokal/ komunitas, dan berawal dari concern tertentu. “Tingkah laku reseller di buku ini dijelaskan dapat meningkatkan jumlah bisnis sampai 5% yang rata-rata merupakan reseller. Kekuatan netizen yang sangat digdaya ini dijelaskan bahwa fanatiknya netizen bikin mereka sangat militant terhadap brand.” jelasnya.

Kontestan terakhir yaitu Muhammad Muttaqien, S.I.Kom., M.Sn., dengan bukunya yang berjudul “Filosofi Teras” karya Henry Manampiring. Pada kesempatan tersebut beliau menjelaskan bahwa buku Filosofi Teras ini sangat berbeda dengan buku filsafat lainnya karena didalamnya digambarkan dengan analogi kejadian yang real di kehidupan sehari-hari dan penggunanan bahasa yang sesuai dengan Generasi Milenial dan Gen-Z. Beliau juga menjelaskan bahwa penulis dari buku ini meng-Indonesia-kan stoisisme jadi filosofi teras, agar lebih akrab dengan lidah Indonesia. Muasalnya sendiri, di Athena masa Yunani kuno 300 tahun sebelum Masehi atau 2300 tahun yang lalu, Zeno, pelopor filsafat stoa, kerap mengajar filosofinya di teras berpilar, yang dalam bahasa Yunani disebut “stoa”. Oleh karena itu jadilah versi Indonesia-nya yang dia sebut filosofi teras.

Sesi terakhir yaitu voting yang akan dilakukan oleh seluruh audiens atau voter dengan memilih judul buku apa yang menurut mereka menarik. Dari hasil polling tersebut didapatkan hasil buku yang paling menarik minat audiens yaitu buku “IKIGAI: Antara Passion, Mission, Profession, dan Vacation” karya Astuti & Dian Novandra yang dipresenteri oleh Endro Dwi Hatmanto, S.Pd., M.A., Ph.D.

Diharapkan dari dilaksanakannya kegiatan bibliobattle ini dapat menjadi ajang knowledge sharing, meningkatkan gairah  membaca mahasiswa, dan menjadikan perpustakaan menjadi arena untuk mendekatkan pemustaka pada buku untuk semua orang khususnya civitas akademika UMY.