Dalam rangka memberikan motivasi dan inspirasi kepada pustakawan, Perpustakaan UMY menyelenggarakan kegiatan Talkshow Pustakawan Berprestasi dengan tema “Perjalanan Menjadi Pustakawan Berprestasi: Peluang, Tantangan, dan Keberhasilan” pada Selasa (20/6) secara daring melalui Zoom dan live streaming Youtube Perpustakaan UMY. Terdapat dua narasumber pada talkshow tersebut yaitu Novy Diana Fauzie, M.A., Juara 1 Pustakawan Berprestasi Nasional Tahun 2023 yang juga merupakan Kepala Perpustakaan UMY dan Arda Putri Winata, M.A., Juara 1 Pustakawan Berprestasi Nasional Tahun 2019. Acara yang dihadiri oleh > 350 peserta ini merupakan kegiatan sharing session tentang pengalaman mereka ketika mengikuti proses seleksi Pustakawan Berprestas Nasional yang diselenggarakan oleh Perpustakan Nasional RI.
Sesi pertama disampaikan oleh Arda Putri Winata, M.A. Pada kesempatan tersebut Arda menceritakan tentang proses seleksi yang dijalani ketika mengikuti kompetisi pustakawan berprestasi Perpusnas Tahun 2019 melalui seleksi di tingkat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) terlebih dahulu. “Sebelumnya ada seleksi dari DPAD dulu sebelum dikirimkan ke Nasional dengan persyaratan dan ketentuan masing-masing. Pada saat itu di DPAD ada beberapa komponen penilaian, terkait dengan kognitif, wawancara, dan tes presentase. Kemudian juara 1 itulah yang diminta Dinas untuk mewakili provinsi maju ke tingkat nasional”, jelasnya.
Kemudian sesi kedua dilanjutkan oleh Novi Diana Fauzie, S.S., M.A. Berbeda dengan tahap seleksi pada kompetisi Pustakawan Berprestasi Nasional Tahun 2019, pada kompetisi ini disaring berdasarkan portofolio yang dapat diikuti oleh siapapun. “Kita memang di tahun 2023 based on portofolio, artinya kita mengupload, jadi siapapun boleh daftar. Ada 391 yang mendaftar pada pusbres 2023. Kemudian dari portofolionya disaring menjadi 15 orang finalis yang masuk ke nasional. Tidak ada tes kognitif, kami tesnya presentase dan wawancara”, ungkapnya.
Novy juga menambahkan bahwasanya selain inovasi, juga perlu mempersiapkan modal khusus. “Ketika kita nantinya (mengikuti kegiatan) baik untuk pusbres ataupun tidak, kemampuan presentase dan kemampuan komunikasi itu penting banget. Itu menjadi modal besar untuk nantinya kita mempresentasikan (materi). Karena meskipun kita biasa ngomong, akan sangat berbeda vibes nya ketika kita berada di depan juri dan peserta lainnya ”, tambahnya.