Header Logo
Bahasa Indonesia
Koleksi
Menunggu respon server .....
Bagaimana Cara Menulis Karya Ilmiah yang Baik?
Penulis : Aidilla Qurotianti Tanggal Publikasi : 08 September 2023

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Namun, bagi sebagian orang, untuk memulai proses menulis karya ilmiah dirasa menjadi hal yang sulit. Kesulitan ini biasanya dialami dalam pemilihan tema atau topik penelitian untuk karya ilmiah, sumber yang digunakan, hingga cara penulisan karya ilmiah.

Nah, untuk mempermudah kamu dalam menulis karya ilmiah, pahami berbagai komponen penting dalam  menulis karya ilmiah berikut ini:

  1. Menentukan Topik
    Kesulitan terbesar seorang penulis pada umumnya adalah tidak mempunyai ide topik untuk ditulis. Untuk menemukan ide penulisan, cobalah mulai dengan fenomena kontemporer atau topik-topik yang disukai. Kamu bisa mencari permasalahan dalam topik tersebut. Jika tidak terdapat permasalahan, cobalah mencari sisi keunikan dari topik yang berusaha diangkat.Tapi perlu diingat, topik penelitian yang kamu pilih sebaiknya adalah tema yang sudah kamu kuasai, agar nantinya proses penulisan akan menjadi mudah.
     
  2. Membuat Kerangka Penelitian
    Setelah menemukan ide atau topik pembahasan, selanjutnya adalah menyusun latar belakang. Latar belakang adalah dasar titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai apa yang ingin peneliti sampaikan. Pada bagian ini kamu perlu menguraikan alasan-alasan mengapa memilih topik atau ide tersebut untuk diangkat atau diteliti. Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai beikut : 1) Bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan diangkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan diteliti; 2) Pada bagian tengah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera diatasi dengan didukung juga teori dan penelitian terdahulu; dan 3) Bagian akhir diisi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul.
     
  3. Membuat Rumusan Masalah
    Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah ini pada hakikatnya adalah deskriptip tentang ruang lingkup masalah, pembatasan dimensi dan analisis variabel yang tercakup didalamnya. Permasalahan sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hal itu dimaksudkan agar ada batasan ruang gerak penulis, yakni ingin menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.
     
  4. Menyusun Tujuan dan Manfaat Penelitian
    Tujuan penelitian terdapat 3 tujuan secara umum, yaitu penemuan data baru, pembuktian untuk mengatasi keraguan terhadap informasi, pengembangan pengetahuan yang ada. Pada poin tujuan penelitian ini mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, tujuan penelitian harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian. Sedangkan manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Oleh sebab itu dalam pendahuluan perlu dijelaskan manfaat apa yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan.
     
  5. Menyusun Kajian Pustaka
    Kajian pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji dalam makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi. Selain itu, kajian pustaka juga membantu mengidentifikasi perbedaan, kontribusi, dan merinci kerangka teoritis. Ini menjadi dasar kuat untuk pengembangan penelitian dengan menghubungkan penelitian saat ini dengan upaya sebelumnya dalam menangani masalah serupa.
    Dalam penelitian setidaknya terdapat dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, ini menentukan apakah penelitian itu ilmiah atau tidak. Namun, dalam penelitian kualitatif, kajian pustaka adalah opsional karena biasanya langsung berhubungan dengan objek penelitian.
     
  6. Menentukan Metode yang Sesuai
    Memilih metode penelitian yang tepat sangat penting karena dapat mempengaruhi keakuratan dan kevalidan hasil penelitian. Untuk melihat cara menentukan metode penelitian dapat dilihat pada link berikut https://library.umy.ac.id/news/detail/555/Cara-Memilih-Metode-Penelitian-yang-Sesuai-Penelitian
     
  7. Menyusun Instrumen Penelitian
    Dalam konteks penelitian, instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data penelitian, yaitu alat yang dapat mengukur atau mengungkap suatau keadaan variabel penelitian yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya.
    Dalam penelitian kualitatif, peneliti itu sendiri adalah instrumen utama (human instrument). Untuk itu, peneliti perlu memvalidasi diri mereka sendiri sebelum melakukan penelitian lapangan dengan memahami metode penelitian, memiliki pengetahuan tentang bidang yang diteliti, dan mempersiapkan diri baik dari segi akademik maupun logistik. Sedangkan, instrumen penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat mencakup kuesioner, angket, observasi dan wawancara.
     
  8. Menyusun Variabel dan Definisi Operasional
    Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
    Dalam terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel penelitian, antara lain: 1) Variabel independen (variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen); 2) Variabel Dependen (variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas; 3) Variabel Moderator (variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat); 4) Variabel Intervening (variabel penyela/ antara yang terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat); dan 5) Variabel Kontrol (variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti).
    Sedangkan variabel definisi operasional adalah tindakan dengan mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut bersifat spesifik dan terukur. Dengan kata lain, definisi operasional membantu dalam mengukur atau mengamati suatu konsep atau variabel secara konkret dan terukur.
     
  9. Membuat Hipotesis
    Tidak semua jenis penelitian mempunyai hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji kebenarannya sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Hipotesis penelitian dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
     
  10. Menyusun Populasi dan Sampel
    Populasi adalah lingkup umum yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk tujuan penelitian dan kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat kesimpulan. Populasi sendiri dibedakan menjadi dua, yakni populasi terbatas yang objek penelitiannya dapat dihitung jumlahnya serta populasi tak terbatas yang objek penelitiannya tidak dapat dihitung.
    Sedangkan, sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih atau diambil secara representatif untuk diobservasi, diukur, atau dijadikan subjek penelitian. Penggunaan sampel bertujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian dari sampel tersebut ke seluruh populasi yang lebih besar.
     
  11. Melakukan Pengumpulan Data
    Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk sistematis dan mempermudah pengumpulan data. Untuk pengumpulan datanya, dapat dilakukan melalui teknik observasi, kuesioner dan wawancara.
     
  12. Menentukan Teknik Analisis Data
    Aanalisis data sebagai proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja. Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat.
    Sedangkan Analisa Kualitatif terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
     
  13. Mencari dan Mengumpulkan Referensi
    Menulis karya ilmiah juga membutuhkan referensi yang membantu penulisan karya ilmiah. Mencari, mengumpulkan, dan membaca berbagai referensi yang berhubungan dengan karya ilmiah yang sedang ditulis akan membantu penulis mendapatkan pengetahuan baru dan referensi dalam menulis karya ilmiah. Sama seperti saat mengumpulkan bahan, penulis sebaiknya tidak terlalu banyak mencari dan mengumpulkan referensi.

 

 

 

Sumber:

Rahim, Abd. Rahman. 2020. Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah. Diakses melalui link https://pbi.unismuh.ac.id/wp-content/uploads/2022/10/praktis-menulis-karya-ilmiah.pdf

 

Information