Header Logo
Bahasa Indonesia
Koleksi
Menunggu respon server .....
Hari Batik Nasional: Merayakan Keindahan Seni Tradisional Indonesia
Penulis : Aidilla Qurotianti Tanggal Publikasi : 02 October 2023

Pemerintah Indonesia telah menetapkan satu hari khusus sebagai Hari Batik Nasional yang jatuh setiap  tanggal 2 Oktober. Hari Batik ini dijadikan sebagai momen penting untuk menghargai seni tradisional ini, yang telah menjadi identitas bangsa budaya Indonesia. Batik nasional juga sudah masuk ke dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2009.

Sejarah Hari Batik Nasional

Melansir laman kemlu.go.id, batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya takbenda melalui kantor UNESCO di Jakarta pada 4 September 2008. Kemudian Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi.

Pada 2 Oktober 2009, batik akhirnya dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi. Pada sidang tersebut, batik resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi di UNESCO. Dalam agenda tersebut, UNESCO mengakui batik, wayang, keris, noken, dan tari saman sebagai Budaya-Tak Benda warisan manusis oleh UNESCO.

Pemerintah Indonesia lantas menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional juga dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia

Asal-usul Batik

Batik adalah seni membuat motif dan desain kain dengan menggunakan lilin untuk mencegah pewarnaan di beberapa bagian kain, sementara bagian lainnya diwarnai. Bahan-bahan pewarna yang digunakan untuk membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia dan biasanya dibuat sendiri dari pohon mengkudu, nila maupun soga. Sementara itu, bahan sodanya dibuat dari soda abu dan garamnya terbuat dari tanah lumpur.

Kain ini kemudian digunakan untuk berbagai keperluan seperti pakaian, selendang, taplak meja, dan banyak lagi. Sejarah Batik di Indonesia dapat ditelusuri kembali hingga ribuan tahun yang lalu.

Meskipun banyak negara di Asia memiliki tradisi pewarnaan kain yang serupa, Batik Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Kata "Batik" sendiri berasal dari bahasa Jawa, "amba" berarti menyebar, dan "titik" berarti titik. Ini merujuk pada teknik membuat pola dengan menggunakan titik-titik lilin.

Makna dalam Desain Batik

Motif batik adalah corak atau pola  yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif-motif batik itu antara lain adalah motif hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Setiap motif Batik memiliki makna khusus. Beberapa motif mungkin menceritakan kisah legenda, mitos, atau cerita sejarah, dll. Beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya motif-motif batik antara lain adalah letak geografis, misalnya di daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan dengan laut, begitu pula dengan yang tinggal di pegunungan akan terinspirasi oleh alam sekitarnya; sifat dan tata penghidupan daerah; kepercayaan dan adat di suatu daerah; serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.

 

 

Sumber:

https://www.kemlu.go.id/

https://bbkb.kemenperin.go.id/

 

Information