Summary :
"Subhanallah subhanallah subhanallah... Allah, Allah, Allah, Allah, Allah." Lafal-lafal inilah yang Dr. dr. H. Ahmad Watik Pratiknya ucapkan saat beliau menemui Kekasih Sang Maha Pengasih Allah SWT di akhir hayatnya, Jumat 19 Februari 2016. Lafal-lafal indah nan spiritual tersebut menujukkan dan membuktikan perilaku, sikap dan tutur kata beliau yang religius selama hidupnya. Pada hari-hari akhir kehidupannya, Pak Watik masih menjadi Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center. Sebelum kesehatannya menurun, beliau tetap mengajar di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta dan melakukan tugas-tugas kebangsaan dan keumatan lainnya. Jauh sebelum itu, Kantor Presiden dan Wakil Presiden RI, Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPPT dan ICMI merupakan tempat-tempat beliau untuk menuntaskan amanah-amanah kebangsaan dan keumatan dengan sangat baik. Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Laboratorium Dakwah dan Padepokan Budi Mulia Yayasan Shalahuddin, dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta juga menjadi tempat-tempat beliau dalam berkarya dan mengabdi. Seluruh karya dan pengabdiannya di sini ditorehkan, lagi-lagi, dengan sangat baik. Semua itu bermula dari tempaan jiwa-raga dan mental-spiritual-intelektual yang matang di keluarga dan organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Keluarga Pak Watik yang priayi dan santri Muhammadiyah di Banjarnegara, Jawa Tengah, mendidik dan menyiapkan masa anak-anak dan remajanya untuk menjadi tokoh nasional. Pendidikan dan penyiapan diri Pak Watik ini diteruskan oleh PII di Banjarnegara dan Yogyakarta, sehingga doktor dokter ahli anatomi kelahiran 8 Februari 1948 ini mencapai karier tertingginya.

Copies :