Summary :
Fikih perempuan sudah sekian lama menjadi bahasan yang menarik. Pertama karena fiqih sendiri merupakan khasahah penting dalam keilmuan Islam. Sebagian yang dikatakan syari'at oleh umat Islam adalah fikih, karena fikih mengatur mulai dari masalah ibadah sampai hal-hal kecil sehari-hari. Sah dan tidaknya ibadah seseorang diukur dalam parameter fikih. Tema-tema kajian Islam yang diselenggarakan di berbagai kajian dan majelis taklim, tema pokoknya adalah fiqih. Kedua, berbicara tentang fikih tidak bisa lepas dari pembahasan tentang perempuan. Maka tidak berlebihan jika al-Qur'an terdapat surat yang bernama an-Nisa' yang berarti perempuan. Kandungan dalam surat tersebut sebagian membahas tentang perempuan. Kajian tentang perempuan dalam Islam tidak bisa dipisahkan dari pembahasan tentang perkawinan, karena perempuan sendiri merupakan bagian dari perkawinan. Buku ini mengkaji tentang fikih perempuan. Apakah bisa kelelakian itu nampak dalam struktur bangunan fikih perempuan, sehingga berujung pada ketidakadilan terhadap perempuan. Setidaknya ada perspektif lain yang perlu diketengahkan dalam dinamika pemikiran fikih perempuan kekinian. Perspektif yang lebih menjanjikan kesetaraan dan keadilan dalam relasi laki-laki dan perempuan.

Copies :